Formulasi Dan Evaluasi Salep Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) Pada Penghambatan Propionibacterium acnes
DOI:
https://doi.org/10.56359/pharmgen.v1i01.143Keywords:
Bunga kecombrang, Propionibacterium acnes, SalepAbstract
ABSTRAK
Pendahuluan: Ekstrak bunga kecombrang memiliki kandungan flavonoid yang berperan sebagai antibakteri. Flavonoid memiliki tingkat kepolaran yang tinggi sehingga dengan mudah menembus dinding sel dari bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak etanol bunga kecombrang di formulasikan dalam bentuk sediaan salep untuk mempermudah pemakaian. Dasar salep yang digunakan yaitu basis larut air dengan kombinasi PEG 400 dan PEG 4000.
Tujuan: Untuk mengetahui hasil evaluasi fisik sediaan salep ekstrak etanol bunga kecombrang dan untuk mengetahui daya hambat salep ekstrak etanol bunga kecombrang terhadap bakteri Propionibacterium acnes.
Metode: Metode eksperimental laboratorium dimulai dengan penyiapan bahan, determinasi tanaman, pembuatan simplisia, ekstraksi, pembuatan sediaan, evaluasi fisik dan uji antibakteri.
Hasil: Hasil evaluasi salep ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) berdasarkan One Way Anova pada nilai pH memiliki perbedaan yang signifikan dengan p-value > 0,05, sedangkan pada nilai daya lekat, daya sebar dan viskositas tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan p-value > 0,05. Berdasarkan uji Paired T test pada nilai pH, daya sebar, daya lekat dan viskositas tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hari ke-0 dan hari ke-13. Pada pengujian daya hambat bakteri Propionibacteriun acnes diperoleh hasil pada formula 1 sebesar 4,36 mm, formula 2 sebesar 7,95 mm dan formula 3 sebesar 9,37 mm.
Kesimpulan: Salep ekstrak etanol bunga kecombrang pada formula 3 tidak masuk dalam rentang pH yang baik untuk kulit, dan pada daya sebar dari ketiga formula tidak memenuhi syarat dari daya sebar yang baik untuk kulit. Salep ekstrak etanol bunga kecombrang pada bakteri Propionibacterium acnes dengan zona hambat pada formula 1 termasuk dalam kategori lemah, formula 2 dan formula 3 termasuk dalam kategori sedang.
References
Agistia, N., Oktaviani, M., Mukhtadi, W. K., & Ariska, D. (2021). Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Emulgel Minyak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 11(2), 121–131.
Cahyani, A., Anggraini, D. I., Soleha, T. U., & Tjiptaningrum, A. (2020). Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap Pertumbuhan Propionibacterium acnes In Vitro. Jurnal Kesehatan, 11(3), 414-421.
Danimayostu, A. A., Shofiana, N. M., & Permatasari, D. (2017). Pengaruh Penggunaan Pati Kentang (Solanum tuberosum) Termodifikasi Asetilasi- Oksidasi sebagai Gelling agent terhadap Stabilitas Gel Natrium Diklofenak. Pharmaceutical Journal Of Indonesia, 3(1), 25–32.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Depkes RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dewi, A. L. (2013). Formulasi Salep Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Dengan Basis Polietilenglikol Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus. Naskah Publikasi, 1–14. Surakarta, Indonesia: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ernawati, & Sari, K. (2015). Kandungan Senyawa Kimia Dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Alpukat (Persea americana P.Mill) Terhadap Bakteri Vibrio alginolyticus. Jurnal Kajian Veteriner, 151, 10–17.
Fitria, V., Ismail, R., & Nugraha, D. (2017). Uji Aktivitas Mukolitik Infusa Daun Karuk (Piper Sarmentosumroxb. Ex. Hunter) Pada Mukus Usus Sapi Secara In VitrO. DII Farmasi Stikes Muhammadiyah: Ciamis.K. D. NM Mertaniasih, E Mudihardi, BK Eko, N Wiqoyah, “Kepekaan Mikroba dari Acne Vulgaris Terhadap Beberapa Antibiotika.,” mEDIA idi, vol. 21, no. 2, pp. 9–11, 1996.
Hastuti, R., Endah, S. R. N., & Nofriyaldi, A. (2020). Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana. Mill). Pharmacoscript, 3(2), 150–161.
Irianto, I. D. K., Purwanto, P., & Mardan, M. T. (2020). Aktivitas Antibakteri dan Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Dekokta Sirih Hijau (Piper betle L.) Sebagai Alternatif Pengobatan Mastitis Sapi. Majalah Farmaseutik, 16(2), 202.
Nugraha, D. (2015). Efek Antihiperglikemik Ekstrak Etanol Dan Ekstrak Heksan Biji Petai Cina (Leucaena Glauca, Benth) Pada Tikus Putih Jantan Diabetes Yang Diinduksi Aloksan (Doctoral Dissertation, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Miratunnisa, Hajar, S., & Mulqie, L. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Kentang (Solanum tuberosum L) terhadap Propionibacterium. Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba, 510–516. Bandung, Indonesia: Universitas Islam Bandung.
Mursyid, A. M. (2017). Evaluasi Stabilitas Fisik Dan Profil Difusi Sediaan Gel (Minyak Zaitun). Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(1), 205–211.
Nawangsari, D., & Sunarti. (2021). Uji Stabilitas Sediaan Salep Ekstrak Etanol Rimpang Kencur. Journal of Pharmacopolium, 4(2), 67–74.
Ningsih, G., Utami, S., & Nugrahani, R. (2015). Pengaruh Lamanya Waktu Ekstraksi Remaserasi Kulit Buah Durian Terhadap Rendemen Saponin Dan Aplikasinya Sebagai Zat Aktif Anti Jamur. Jurnal Konversi Universitas Muhammadiyah Jakarta, 4(1), 8–16.
Puspitasari, T. (2012). Pengaruh Perbedaan Tipe Basis Dan Konsentrasi Fraksi Etil Asetat Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Sifat Fisik Dan Kestabilan Sediaan Salep. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.
Putri, R., Hardiansah, R., & Supriyanta, J. (2020). Formulasi Dan Evaluasi Fisik Salep Anti Jerawat Ekstrak Etanol 96% Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Jurnal Farmagazine, 7(2), 20-29.
Rahmawati, D., Sukmawati, A., & Indrayudha, P. (2010). Formulasi Krim Minyak Atsiri Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val & Zijp): Uji Sifat Fisik Dan Daya Antijamur Terhadap Candida albicans Secara In Vitro. Majalah Obat Tradisional, 15(2), 56-63.
Rakhim, M. (2020). Formulasi Sediaan Salep Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum Basilicum) Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus. Publikasi Ilmiah (54–60). Surakarta, Indonesia: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rawung, F. T., Karauwan, F. A., Pareta, D. N., & Palandi, R. R. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Krisan Chrysanthemum morifolium Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Biofarmasetikal Tropis, 3(2), 8–16.
Retnaningsih, A., Primadiamanti, A., & Febrianti, A. (2019). Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Ungu (Graptophyllum pictum (L.) GRIFF) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat Dengan Metode Cakram. Jurnal Analis Farmasi, 4(1), 1–9.
Sa`adah, H., Supomo, S., & Musaenah, M. (2020). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 80–88.
Saptana, Y. I., Sulistiarini, R., & Rusli, R. (2015). Aktivitas Antibakteri Gel Ekstrak Kecombrang (Etlingera Elatior) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Staphylococcus Epidermidis. Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-2 (136–141). Samarinda, Indonesia: Fakultas Farmasi Unmul.
Sawiji, R. T., & Sukmadiani, N. W. A. (2021). Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Puring (Codiaeum variegatum L.) Dengan Basis Hidrokarbon Dan Larut Air. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product, 4(2), 68–78.
Shintia, C., Endah, S. R. N., & Nofriyaldi, A. (2021). Pengaruh Variasi Konsentrasi Hpmc Dan Gliserin Terhadap Sifat Fisik Gel Hand Sanitizer Ekstrak Etanol Daun Pala (Myristica fragrans Houtt.). Pharmacoscript, 4(1), 58–69.
Soemarie, Y. B., Apriliana, A., Ansyori, A. K., & Purnawati, P. (2019). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M.Sm.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Al Ulum Jurnal Sains Dan Teknologi, 5(1), 13-17.
Soemarie, Y. B., Astuti, T., & Rochmah, N. (2016). Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill.) Sebagai Antiacne. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(2), 224–232.
Sudarmi, K., Darmayasa, I. B. G., & Muksin, I. K. (2017). Uji Fitokimia Dan Daya Hambat Ekstrak Daun Juwet (Syzygium cumini) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus ATCC. SIMBIOSIS Journal of Biological Sciences, 5(2), 47–51.
Syafriana, V., Purba, R. N., & Djuhariah, Y. S. (2021). Antibacterial Activity of Kecombrang Flower (Etlingera elatior (Jack) R.M. Sm) Extract against Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 6(1), 1–11.
Ulaen, S., Banne, Y., & Suatan, R. (2012). Pembuatan Salep Anti Jerawat Dari Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Ilmiah Farmasi Poltekkes Manado, 3(2), 45–39.
Wardania, A. K., Malfadinata, S., & Fitriana, Y. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Penyebab Jerawat Staphylococcus epidermidis Menggunakan Ekstrak Daun Ashitaba (Angelica keiskei). Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 1(1), 14-19.
Wiendarlina et al. (2014). Aktivitas Antibakteri Losion Anti Jerawat Yang Mengandung Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica (L) Less.). Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 5(2), 40–51.
Wiguna, P. ayu. (2016). Formulasi Sediaan Krim Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Dengan Basis Vanishing Cream Dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphylococcus epidermidis. Publikasi Ilmiah, 1–16. Surakarta, Indonesia: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Pharmacy Genius
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.