INDOGENIUS

Pengaruh Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Kerusakan Integritas Kulit pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II

Aditya Nur Wahyuni — Sun, 27 Oct 2024 00:00:00 +0000

Tujuan: Tujuan dari studi kasus ini untuk mempresentasikan asuhan keperawatan dengan intervensi olesan minyak zaitun sebagai upaya untuk mengatasi masalah integritas kulit pada pasien diabetes melitus tipe II.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus keperawatan dengan pendekatan deskriptif yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi, dan evaluasi. Intervensi berupa pemberian olesan minyak zaitun untuk mengurangi kerusakn integritas kulit pada pasien diabetes melitus tipe II menggunakan numerical rating scale (NRS) yang diukur sebelum dan sesudah kompres hangat.

Hasil: Diagnosis medis yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data sesuai dengan diagnosis medis yang telah ditentukan. Setelah dilakukan pengobatan dengan olesan minyak zaitun, kerusakan integritas kulit menurun.

Kesimpulan: Setelah pengkajian 3 hari ditemukan bahwa pemberian olesan minyak zaitun efektif untuk mengurangi kerusakan integritas kulit pada pasien diabetes militus tipe II

Pengaruh Minyak Kelapa Terhadap Penurunan Rasa Gatal pada Pasien Eritroderma

Muhammad Daffa Alifio — Sun, 27 Oct 2024 00:00:00 +0000

Tujuan: Penulisan ini bertujuan untuk mempresentasikan asuhan keperawatan dengan intervensi Pemberian minyak kelapa untuk mengurangi rasa gatal pada penderita eritroderma.

Metode: Desain yang digunakan oleh penulis yaitu menggunakan model studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan. Studi kasus ini menggunakan tahapan pengkajian, diagnosa intervensi, implemntasi dan evaluasi yaitu Tujuan utamanya adalah untuk memecahkan masalah, memberikan Tinjauan dan analisis studi kasus lebih mendalam tentang asuhan keperawatan dengan intervensi pemberian minyak kelapa untuk menurunkan rasa gatal.

Hasil: Menunjukan bahwa pemberian minyak kelapa pada penderita gatal gatal dengan diagnosa medis eritroderma berpengaruh menurunkan rasa gatal.

Kesimpulan: Hasil implementasi pemberian minyak kelapa dapat memberikan efektifitas atau progres terhadap penurun rasa gatal pada pasien eritroderma. Implementasi dari pemberian minyak kelapa pada pasien eritroderma dengan masalah gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gatal gatal di seluruh tubuh yang di lakukan selama 2 hari ini menunjukan hasil yang seseuai dengan yang harapan yaitu pasien tidak gelisah karena menahan rasa gatal. dan pasien sekarang tampak lebih tenang.

Efektivitas Pemberian Terapi Reminiscence Untuk Kualitas Hidup Lansia

Lalu Puguh Wira Bakti, Nandang DD Khairari — Sun, 27 Oct 2024 00:00:00 +0000

Tujuan: Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengingat pengalaman positif dari masa lalu.

Metode: Desain penelitian ini adalah studi kasus, dimana Ibu S menjalani terapi reminiscence selama dua minggu. Evaluasi dilakukan melalui pengukuran suasana hati, gejala depresi, interaksi sosial, rasa identitas, kualitas tidur, dan rasa kesepian sebelum dan sesudah terapi.

Hasil: Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam suasana hati, dari sedih dan cemas menjadi bahagia dan optimis. Gejala depresi menurun, interaksi sosial meningkat, dan rasa identitas Ibu S pulih. Kualitas tidurnya membaik, sementara rasa kesepian berkurang drastis.

Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan bahwa terapi reminiscence efektif dalam meningkatkan kesejahteraan emosional lansia. Terapi reminiscence merupakan intervensi yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

Efektifitas Pemberian Tablet Zat Besi (Fe) dan Jus Buah Jambu Biji terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) pada Ibu Hamil

Reza Nohistra, Nandang DD Khairari — Sun, 27 Oct 2024 00:00:00 +0000

Tujuan: Anemia pada ibu hamil adalah masalah kesehatan umum yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Suplementasi zat besi dan vitamin C diharapkan dapat meningkatkan kadar hemoglobin.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus yang dilakukan pada Ibu A.

Hasil: Kadar hemoglobin pada kelompok kombinasi meningkat signifikan dari 9 g/dL menjadi 11.5 g/dL, sedangkan kelompok yang hanya menerima tablet zat besi menunjukkan peningkatan yang lebih kecil. Jus jambu biji meningkatkan penyerapan zat besi berkat kandungan vitamin C-nya.

Kesimpulan: Kombinasi suplementasi zat besi dan jus buah jambu biji merupakan strategi efektif untuk mengatasi anemia pada ibu hamil. Pendekatan gizi yang holistik dan pendidikan gizi penting untuk kesehatan ibu dan janin. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi intervensi gizi lainnya.

Studi Kasus Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Kasus Rheumatoid Arthritis untuk Mengurangi Nyeri Kronis Melalui Pemberian Terapi Kompres Hangat Jahe dan Serai

Reni Srinurlaila Nirwati, Nandang DD Khairari — Sun, 27 Oct 2024 00:00:00 +0000

Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi kompres hangat jahe dan serai dalam mengurangi nyeri klien lansia yang menderita arthritis reumatoid.

Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kasus. Intervensi yang diberikan an adalah kompres hangat jahe dan serai. Pertama, terapi kompres hangat jahe dan serai dibuat dengan merebus 1 ruas jahe dan 5 batang serai yang telah dipotong menjadi 2 bagian secara horizontal ke dalam air sebanyak 700 ml, kemudian air rebusan ditunggu menjadi hangat (suhu 38-40oC) dan dengan menggunakan handuk untuk mengompres bagian yang sakit. Pemberian intervensi kompres hangat serai dilakukan selama 4 hari dengan durasi selama 15-20 menit (dilakukan satu kali sehari dan dapat dilakukan pengulangan jika nyeri).

Hasil: Terdapat penurunan nyeri pada klien yang diberikan terapi kompres hangat jahe dan serai selama 4 hari dengan rata-rata penurunan skala nyeri pada klien pertama sebesar 2 (pada hari pertama sebelum intervensi skala nyeri sebesar 7 dan pada hari keempat setelah intervensi skala nyeri menjadi 1) dan pada klien kedua dengan rata-rata penurunan skala nyeri sebesar 1 (pada hari pertama sebelum intervensi skala nyeri sebesar 6 dan pada hari keempat setelah intervensi skala nyeri menjadi 0).

Kesimpulan: Terapi kompres hangat jahe dan serai dapat mengurangi nyeri pada lansia dengan rheumatoid arthritis

Studi Kasus Penerapan Terapi Back Massage pada Lansia untuk Mengurangi Skala Nyeri pada Pasien Reumatik di Dusun Batu Basong 2 Desa Sentalangu

Sudirman, Maruli Tafandas — Sun, 27 Oct 2024 00:00:00 +0000

Tujuan: Studi Kasus Ini Bertujuan Untuk Mengetahui ” Penerapan Terapi Back Massage Pada Lansia Untuk Mengurangi Skala Nyeri Pada Pasien Reumatik Di Dusun Batu Basong 2 Desa Suntalangu”.

Metode: Studi Kasus Asuhan keperawatan pmberian terapi slow back masage untuk menurunkan sekala nyeri Reumatik.

Hasil: Nyeri Rematoid pada klien sudah menurun dan mereda apabila telah dilakuan slow back masage selama 3 hari berturut turut.

Kesimpulan: Asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan masalah nyeri Rheunatoid setelah diberikan intervensi slow back massage selama 3 x 24 jam dapat mengurangi intensitas nyeri pada pasien dan memperbaiki kuaitas hidupnya, dari hasil diatas dapat disimpulkan slow back massage dapat mengurangi sekala nyeri pada pasien Rheunatoid.

Kompleks Permasalahan Ibu Nifas (Non Comunicable & Comunicable) di Berbagai Pelayanan Kesehatan

Emi Nurlaela, Dian Kartikasari — Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0000

Tujuan : studi kasus ini memaparkan realita kompleksnya permasalahan ibu nifas, baik permasalahan kesehatan fisik, psikologis, serta permasalahan terkait keluarganya. Permasalahan enam ibu nifas dengan usia resiko (13 tahun dan 16 tahun), perdarahan akibat atonia uteri, infeksi saluran kemih, anemia, kurang penerimaan pada kelahiran bayi akibat kegagalan penggunaan kontrasepsi.

Metode : Responden penelitian adalah ibu nifas yang mengalami permasalahan. Ibu nifas dilakukan kelolaan di berbagai tempat pelayanan. Asuhan keperawatan dilakukan dengan tahapan pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, penentuan rencana keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi. Asuhan keperawatan dilakukan dengan melibatkan keluarga. Perawatan dilakukan dalam memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, sosial, kultur, spiritual.

Hasil : Terpenuhinya kebutuhan kenyamanan, permasalahan perdarahan teratasi, permasalahan infeksi saluran kemih teratasi, terpenuhinya kebutuhan belajar mengenai nutrisi masa nifas, pijat oksitocin, adanya keterlibatan keluarga dalam memotivasi pemenuhan nutrisi ibu post SC, adanya penerimaan ibu terhadap bayinya.

Kesimpulan : Saran agar dapat dilaksanakannya pemeriksaan kadar haemoglobin pada semua ibu post partum baik post partum normal maupun patologis sebelum ibu dipulangkan dari tempat pelayanan kesehatan.