Hubungan Lama Menderita Hipertensi dengan Gangguan Pendengaran
DOI:
https://doi.org/10.56359/igj.v1i1.56Kata Kunci:
hipertensi, konsumsi obat, pendengaranAbstrak
Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan lama menderita hipertensi dengan pendengaran.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi target adalah semua orang yang menderita hipertensi dan populasi terjangkau adalah penderita hipertensi. Sampel pada penelitian ini sebanyak 31 orang. Pengukuran penedengaran menggunakan garputala 512 HZ dengan menggunakan uji Rinne, Weber, dan Swabach.
Hasil: bahwa responden yang lama menderita hipertensi 6 Bulan – 1 tahun tidak ada yang mengalami gangguan pendengaran, sedangkan responden yang menderita hipertensi selama lebih dari 3 tahun terdapat 7 orang diantaranya mengalami gangguan pendengaran setelah dilakukan pemeriksaan dengan penala dan memang responden merasakan kemampuan pendengarannya semakin berkurang pada kedua telinga, didapatkan nilai p value sebesar 0,009 yang secara statistik dapat disimpulkan Ha gagal ditolak yang artinya ada hubungan yang bermakna antara Lama Menderita Hipertensi dengan Gangguan Pendengaran.
Kesimpulan: Penelitian ini didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lama menderita hipertensi dengan gangguan pendengaran. Sebaiknya dilakukan beberapa intervensi berupa upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi beserta dampaknya, agar masyarakat dapat mengurangi atau menjauhi penyebab yang dapat menyebabkan penyakit tersebut karena dapat menyebabkan banyak komplikasi yang membahayakan dan berbagai penurunan fungsi organ termasuk sensori persepsi.
Unduhan
Referensi
Duthey. (2013). Mortality and Burden of Diseases. Estimates for disabling hearing loss (DHL).
Fernanda, M., & Lopes. (2015). Relation between arterial hypertensionand hearing loos. Arch. Otorhinolaryngol, 13(63–64).
Kemenkes RI. (2017). Rencana Strategi Kemenkes Tanggulangi Gangguan Pendengaran. Jakarta.
Marchiori, D. M., & Filho, de A. R. (2016). Hypertension as a factor associated with hearing loos. Braz J Otorhinolaryngol, 72(533), 40.
Moonika, T. (2014). Hubungan Hipertensi Terhadap Ambang Pendengaran.
Nasution. (2013). Managemen hipertensi. (Siregar, Dharmeizar, Nainggolan, Marbun, Hustrini, & Umami, Eds.). Jakarta: PERNEFRI.
Rarey, Gerhardt, Fregly, Garg, & Rybak. (1996). Correlative evidence of hypertension and altered cochlear microhomeostasis: electrophysiological changes in the spontaneously hypertensive rat. Hear Res, 102.
Riskesdas. (2013). Panduan pelaksanaan PTM. Jakarta.
Rolim, Samelli, & Moreira. (2017). Effects of diabetes mellitus and systemic arterial hypertension on elderly patients’ hearing. Braz J Otorhinolaryngol.
Semen, Robert, Ahmad, Ime, & Hassan. (2017). Cardiovascular risk factors and hearing loss among adults in a tertiary center of Northwestern Nigeria. World J Otorhinolaryngol Neck Surg.
Setiawan, H., Suhanda, S., Rosliati, E., Firmansyah, A., & Fitriani, A. (2018). Promosi kesehatan pencegahan hipertensi sejak dini. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 41–45.
Syarri, D., & Nasution, M. E. S. (2020). Hubungan Hipertensi Dengan Gangguan Pendengaran Di Rumah Sakit Bhayangkara Tk di Medan. Jurnal Pandu Husada, 1.
World Health Organization. (2013). Raised blood praisure.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Elisa Oktaviana, Syamdarniati
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.